Selamat datang di Blog Arciko Cyber (Powered @ by.Poernama Sidik)

Inilah tanda ring seher/piston lemah/mendem motor 4 tak



Di sini penulis ingin membagi pengalaman mengenai ring seher/piston motor 4 tak yang lemah, sehingga muncul asap putih pada knalpot. Busi pun berwarna hitam kental. Walaupun lemah, jika tidak pernah dibongkar sejak dari baru atau pertama kali diganti oleh bengkel, maka tidak ada asap putih yang keluar dari knalpot. Sekali dibongkar misalnya untuk penggantian klep seperti yang penulis lakukan sebelumnya, dan kedudukan ring seher yang terpasang pada seher dengan sendirinya berubah, maka jika dipasang kembali dengan posisi baru tentu tidak sama persis dengan posisi sebelumnya. 
      Yang dimaksud posisi ring seher di sini ialah ring terbalik posisinya menghadap ke bawah pada bagian tirus atau penukaran posisi. Bagian tirus ialah permukaan ring seher yang tidak 100 persen rata, akan tetapi ada semacam sudut pada sisi bagian dalam ring. Perhatikan hal ini, jadi bukan bagian luar ring yang perlu diperhatikan letak bagian yang tirus, akan tetapi bagian sisi sebelah dalam itu ada tirusnya.
     Ring seher jenis tebal pada Honda GL misalnya tidak ada bagian tirus. Bagian manapun sama saja, alias rata. Untuk motor Suzuki Shogun kebo, dan juga Smash, atau Shogun 125, menggunakan jenis ring seher tipis. Maka jika diadakan pencopotan ring lama dan tidak ada penggantian dengan ring baru, sedangkan kode NR yang biasanya ditunjukkan oleh ring seher baru itu telah terhapus, maka satu-satunya petunjuk ialah mencari sisi bagian dalam ring yang tirus. Dan bagian tirus itu wajib menghadap ke atas. Agar tidak terbalik posisi dari ring seher 2 dan posisi 1 atau atas, paling mudah ialah diperhatikan ketebalan ring itu. Ring tengah atau nomor dua pada mesin motor 4 tak lebih tebal daripada ring nomor satu atau atas.
     Atau penukaran posisi aslinya jika tengah mengoreksi kesalahan pemasangan oleh bengkel yang memasang terbalik. Koreksi itu berarti posisi ring teratas yang agak tipis dibanding ring tengah dikembalikan pada tempatnya. Maka berdasarkan pengalaman penulis, ring seher itu yang sudah berusia beberapa tahun memang layak diganti. Sebaiknya penggantian ring seher berikut sehernya. Mengapa? Bisa saja ring seher telah berkurang ketebalannya, dan demikian juga dengan alur kedudukan ring seher pada piston telah aus walau sedikit. Penggantian ring seher saja dengan yang baru, bisa oblak/goyang jika tanpa penggantian seher/pistonnya. 
      Seher atau piston posisi memasangnya juga harus sesuai tanda panah yang tertera bagian atas piston/seher, pada seher Shogun panah berbentuk segitiga lancip itu menghadap ke atas, letak panah itu jika terpasang di sisi sebelah kiri, jika dilihat dari sisi kanan motor. Bagaimana menentukan atas dan bawah posisi mesin? Caranya ialah kita memandang mesin itu pada bagian intake karburator berada seolah nempel pada badan kita, dan exhaust/buang berada di seberang sana. Begitulah cara memandang dan menentukan mana bagian atas mesin dan mana bagian bawah, terutama tatkala memasang seher/piston. Jadi jangan sampai terbalik gara-gara tidak mengetahui mana yang disebut bagian atas dan mana yang disebut bagian bawah mesin. Jika kita berdiri dan melihat mesin yang masih nempel pada rangkanya itu dari roda depan, maka kita mendapatkan bagian atas itu ialah lubang exhaust/buang seolah nempel di tubuh kita dan lubang intake/isap berada di seberang sana. Maka tentu hasilnya keliru karena bagian atas adalah blok mesin yang berisi gigi-gigi dan bandul/poros engkol.
      Piston/seher duduk pada stang seher, ada pen pengunci yang harus dibuka tatkala kita ingin melepaskan seher tersebut. Pen berbentuk baja bundar sebesar kawat itu berada di lubang kiri dan kanan seher, untuk melepasnya bisa menggunakan obeng kecil dan runcing, dengan cara mencongkelnya. Awas, hati-hati jika mencongkel pen pengunci piston ini, sebelumnya tutuplah bagian blok mesin yang terdapat lubang menganga itu dengan kain, agar pen itu tidak meloncat dan masuk ke dalam sana. Dan satu lagi pasanglah mata baik-baik untuk mengawasi ke mana pen itu akan loncat. Setelah pen terlepas, cukup satu pen saja, selanjutnya kita tinggal mendorong keluar as berbentuk silinder berdiameter satu senti yang berfungsi sebagai engsel antara seher dan stang seher/piston.
      Untuk memasang ring seher ada petunjuk khusus ke mana celah ring itu menghadap. Posisi paling atas yang disebut ring kompresi celahnya dihadapkan pada intake/katup isap. Posisi celah ring seher kedua yang biasanya gelap dan lebih tebal dari ring kompresi itu celahnya dihadapkan pada exhaust. Gunakan imajinasi anda kira-kira menghadap ke mana lubang klep isap dan buang. Selanjutnya ialah ring oli yang terdiri dari tiga bagian itu yang diletakkan pada bagian alur seher paling bawah. Dua ring tipis itu rata, sedang yang satu lagi ring bergelombang. Pertama pasanglah ring tipis itu paling bawah menghadap berlawanan dengan intake, kemudian ring bergelombang itu tepat di tengah berseberangan antara intake dan exhaust, dan ring tipis paling atas itu dihadapkan berseberangan dengan exhaust. Petunjuk ini memang cukup membingungkan, untuk mudahnya bagilah muka piston yang bulat itu menjadi tiga bagian dan berilah tanda dengan spidol permanen. Buatlah garis-garis pada piston: arah klep isah, arah klep buang dan arah belakang. Tiga garis yang membagi lingkaran itu harus sama, maka akan mendapatkan sudut 120 derajat x 3 = 360 derajat (satu lingkaran penuh penampang piston). Dengan tanda-tanda yang dibuat berdasarkan petunjuk di atas, selanjutnya pasanglah ring seher itu sesuai dengan posisinya yang telah digarisi. Sangat mudah jadinya, akan tetapi posisi itu terus dijaga tatkala memasangnya pada stang seher, dan selanjutnya juga menjaga posisi celah yang tepat itu selama pemasangan seher berikut ringnya ke dalam blok liner. Dengan hati-hati dan nyantai maka akan didapatkan hasil yang sempurna. Untuk melicinkan seher baru yang dipasangi ring baru juga baik pada silinder yang dikorter maupun yang mulus sehingga tidak perlu dikorter sebaiknya kedua bagian itu yakni seher dan silindernya dilumasi dengan oli agar licin, sehingga seher mudah masuk, dan tidak merusak blok liner dengan guratan yang tidak perlu.
      Secara teknis untuk memasang ring seher pada alur yang terdapat pada piston atau seher dapat dilakukan tanpa alat bantu apapun. Cukup dengan tangan kosong. Sebaiknya seher dilepaskan dari piston terlebih dahulu untuk menetukan posisi celah ring agar lebih teliti. Langkah yang pertama ialah memasang ring oli yang terdiri dari dua ring tipis dan di tengah antara kedua ring tipis itu terdapat ring gelombang. Ring oli yang berjumlah tiga susun dalam satu alur piston paling bawah itu dipasang lebih dulu. Masukkan satu persatu dengan hati-hati pada posisinya, dan hadapkan celah piston pada garis yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah selesai pemasangan ring oli, selanjutnya pasanglah ring tengah yang berwarna gelap dan lebih tebal sedikit dibanding ring paling atas. Cara memasangnya pengkanglah ring perlahan dan masukkan ke alur paling atas lebih dulu. Setelah duduk dengan baik di alur paling atas, maka selanjutnya pengkang lagi ring itu dan digeser pelahan ke bawah mengarah pada alur tengah. Pelahan masukkan ujung  ring yang satu ke alur tengah pelahan sedikit demi sedikit sampai ring tersebut masuk semua ke dalam alur ring yang benar. Inilah bagian tersulit dalam pemasangan ring seher, yakni bagian alur tengah, ditambah lagi ringnya cukup tebal dibanding lainnya. Setelah selesai dua alur diisi ring seher yang benar, giliran berikutnya ialah memasang ring seher paling atas. Kali ini tidak terlalu sulit, dan ingatlah untuk selalu waspada menghadapkan ring seher ke arah yang tepat di alur yang tepat. Setelah ring seher atas selesai dan duduk pada tempatnya.  Selesailah proses memasang ring seher paling atas yang terakhir itu maka selesailah proses pemasangan ring seher/piston pada alur/got piston. Semua proses itu hanya menggunakan tangan telanjang. Sebaiknya hati-hati tatkala memengkang/mengangkangkan ring seher dan usahakan tidak berlebihan dalam memengkang ring seher guna keperluan memasangnya agar ring seher tidak berubah bentuk maupun presisinya.
      Motor yang menjadi kajian penulis ialah Shogun kebo. Menyambung tulisan sebelumnya mengenai klep/katup yang bengkok dan bocor. Klep tersebut telah dilakukan penggantian dan diskir sehingga kompresi berhasil didapatkan kembali. Tatkala klep masih dalam keadaan bengkok itu usianya sudah 4 tahun, demikian pula usia ring seher dan sehernya. Penggantian klep dengan yang baru yang dilakukan oleh penulis tanpa penggantian seher dan ring seher, maka hasilnya ialah ngebul hebat jika mesin dihidupkan pada pagi hari. Jika knalpot dilepas, tampak oli kehitaman menetes dari lubang exhaust. Oli hitam inilah yang berubah jadi asap putih jika tertimbun dalam knalpot.
      Oh, ya perlu diwaspadai knalpot Shogun kebo yang asli itu rentan menjadi buntu. Bahkan jika diisi air atau cairan lainnya pada mulut bagian atas yang nempel mesin, maka cairan itu tidak keluar dari lubang knalpot bagian ujung yang satunya. Kebuntuan knalpot itu sangat menghambat tenaga mesin, tidak kuat nanjak, tidak  bisa digas spontan, dan tidak bertenaga. Ditambah lagi untuk menghidupkan mesin agak sulit. Masalah ini untuk sementara dapat dipecahkan dengan membuat lubang pintas selebar 5 milimeter di sisi bagian bawah knalpot kira-kira jarak 10 cm dari pertemuan atau sambungan bagian knalpot Shogun kebo.
      Kebiasaan buruk bengkel yang sering penulis temui dalam pemasangan ring seher ialah mengganti posisi ring seher satu dan dua dipasang terbalik. Entah alasan mereka melakukan hal itu, yang jelas hasilnya pemasangan ring seher 1 dan 2 yang terbalik itu pada akhirnya menimbulkan asap putih pada pagi hari sewaktu mesin motor baru dihidupkan. Tatkala dikomplain empat tahun yang lalu bengkel itu mengatakan, "Oh, itu hanya sisa-sisa oli yang terbakar, nanti juga hilang sendiri!"
      Memang pada akhirnya asap putih akibat oli menerobos ruang bakar melalui ring seher yang dipasang terbalik posisinya itu dapat hilang setelah beberapa bulan. Akan tetapi oli yang masih masih mampu menerobos ruang bakar dalam jumlah kecil itu dapat dideteksi adanya lapisan kerak tipis pada busi yang berwarna coklat tua.
     Setelah penulis mengganti seher dan ring seher dengan yang baru seharga 10 US$, dan melakukan pemasangan sendiri, kemudian mesin motor Shogun itu dinyalakan... sekali muncul asal putih. Dan selanjutnya asap itu hilang sama sekali. Bahkan setelah dipacu lebih dari setengah jam tidak pernah lagi muncul asap putih.
      Penggantian seher berikut ringnya tidak butuh beli topset maupun gasket, asalkan packing lama yang menempel pada blok liner bagian bawah yang melekat pada mesin bagian tengah dalam kondisi baik. Bengkel biasanya mengelem cuma satu sisi saja, sehingga bila blok silinder linear berikut silinder head yang masih menyatu diangkat sekaligus dari mesin tanpa melepaskan kedua bagian itu, maka packing antara silinder liner (silinder blok) dan silinder head masih utuh. Jika packing bawah itu dilem oleh bengkel pada kedua sisi, maka untuk mengangkat blok mesin bagian atas itu harus hati-hati sambil melepaskan lem pada packing pada salah satu sisi, yakni menggunakan pisau atau kater dengan hati-hati agar tidak robek packingnya.
      Shogun kebo menggunakan stelan rantai keteng otomatis. Untuk mengendorkan stelan rantai keteng tersebut langkah pertama ialah mencopot baut stelan rantai keteng pada bagian atas silinder liner yang berada di luar mesin, di tengah baut itu terdapat per sepanjang kira-kira empat sentimeter. Setelah per dan baut itu berhasil dilepaskan, langkah berikutnya ialah menetralkan stelan itu pada titik nol, caranya susah-susah gampang. Tentu saja ini dapat dilakukan jika blok liner telah terlepas sama sekali dari mesin. Maka selanjutnya dengan jari tangah usahakan dan carilah bagian tertentu pada tonjolan menekan sisi sebelah dalam, setelah menemukan tonjolan itu tekan dengan jari di samping tonjolan yang menonjok camchain (plastik hitam panjang). Sementara itu tangan atau jari yang satu lagi atau jari yang menekan samping itu juga menekan tonjolan sampai berhasil menetralkan tonjolan yang berasal dari setelan otomatis rantai keteng tersebut. Menetralkan tonjolan pemukul rantai keteng gunanya untuk memudahkan pemasangan rantai keteng pada noken as. Tanpa menetralkan setelan rantai keteng otomatis, maka sulit untuk memasang rantai keteng, karena rantai ditekan terus sehingga tegang. Oh, ya, pemasangan kembali per sepanjang empat senti berikut bautnya sebaiknya dilakukan setelah blok terpasang pada mesin, dan setelan titik top antara noken as dan poros engkol/tanda top pada mangnet sudah sejajar dan tepat. Kalau terburu-buru memasang baut setelan berikut per rantai keteng otomatis, maka bisa-bisa membongkar ulang blok mesin, jika titik top ternyata meleset. 
      Kebetulan silinder liner Shogun yang sedang dibongkar oleh penulis keadaannya masih mulus, jadi tidak perlu dikorter. Oh, ya, seher dan ring seher Shogun kebo ternyata sama saja dengan partsnya Smash. Ada yang mengatakan seher Smash lebih njenong, akan tetapi hal itu tidak penulis temukan tatkala meminta kepada toko agar memperlihatkan keduanya. Tatkala itu sebelum memutuskan membeli seher Shogun kebo penulis mengamati dengan teliti perbandingan antara seher Smash dan seher Shogun kebo. Sekali lagi penulis tidak menemukan bagian njenong itu. Kedua bagian atas seher Shogun dan Smash adalah rata, dan sama persis. Tujuan penulis membandingkan keduanya karena memiliki rencana sebelumnya ingin menggunakan seher Smash untuk dipasang pada Shogun kebo dengan tujuan meningkatkan kompresi mesin motor Shogun milik penulis sendiri.
     Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Silahkan masukan komentar anda...

Semoga Artikel Artikel Arciko Cyber menjadi bermanfaat buat anda dan jangan terlalu cepat, budayakanlah membaca....